Selasa, 01 November 2016

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudaayn merupakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya pada pelajaran Ilmu Budaya Dasar. Mari kita jabarkan satu-satu pengertian dari manusia dan kebudayaan, untuk memberikan dasar yang lebih kuat.


1.Manusia
Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi.
     a. Dalam ilmu eksak :
-Manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).
-Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika).
-Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam gologan makhluk mamalia (biologi).
b. Dalam ilmu-ilmu sosial :
-Manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi).
-Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi).
-Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik)
-Makhluk yang berbudaya atau sering disebut homo-humanus (filsafat), dll.

2.Unsur – Unsur yang Membangun Manusia.
Ada dua pandangan yang akan dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1.Manusia itu sendiri dan empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a) Jasad : Badan kasar manusia yang Nampak dari luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b) Hayat : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c) Ruh : Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d) Nafs : Dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

2.Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur yaitu :
a) Id : Struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido mumi, atau energi psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconscious) id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dngan struktur lain kepribadian yang ada pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar. Terkukung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan yang disebutkan terakhir yang dilakukan secara tidak langsung disebut proses primer. Objek yang nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembangan individual.

b) Ego : Bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Iid ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, ego sadar akan tuntunan lingkunagn luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima. Pencapaian obyek-obyek khusus untuk mengurangi energi libidinal dengan cara yang dalam lingkungan sosial dapat diterima disebut sebagai proses sekunder.

c) SuperEgo : struktur bagian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan Id dan Eego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otorita di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan orang tua.baik aspek negative atau aspek positive dari standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukan oleh superego. Superego dan Id berada dalam kondisi konflik langsung, dan Ego menjadi penengah atau mediator. Jadi superego menunjukan pola aturan yang dalam derajad tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.

3.Hakekat Manusia
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Mekhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

4.Kebudayaan
            Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai  “Segala sesuatu  yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya”. Budaya dapat juga diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu.

Pengertiaan kebudayaan menurut para Ahli.
Seorang antropolog yaitu E.B.Taylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:
“Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup engetahuan, kepecayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat”.

Solo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan “Kebudayaan sebagai hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat”.

Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa “kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir”, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan; sebab semua laku dan perbuatan tercakup didalamnya, dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berfikir, perasaan juga maksud pikiran.

Mmelville J. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun anggota masyarakatnya berubah karena adanya kematian dan kelahiran. Pengertian kebudayaan sangat sulit dibatasi karena mencakup banyak sekali pengertian dan definisi  yang tegas dan terinci. Saat ini, kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.

5.Unsur-Unsur Kebudayaan
C.Kluckhohn didalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Cultures mengemukakan bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu:

a) Sistem Religi (sistem kepercayaan)
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena iyu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi Agama.

b) Sistem Organisasi Masyarakat
Manusia sadar ahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

c) Sistem Pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian meyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas.

d) Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

e) Sistem Teknologi dan Peralatan
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan ciptaannya itulah manusia dapat lebih mencukupi kebutuhannya daripada binatang.

f) Bahasa
Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentk bahasa tulisan.

g)Kesenian
Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.

6.Wujud Kebudayaan
menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu:
a) Kompleks Gagasan, Konsep, dan Pikiran Manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

b) Kompleks Aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau di observasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial.

c) Wujud Sebagai Benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

7.Kaitan manusia dengan kebudayaan
            Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan budayanya. Sebagai contoh yang sederhana adalah antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada awalnya peraturan dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh dmenyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

8.Contoh Manusia dengan kebudayaan
1. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai asupan karbohidrat setiap harinya. Jika tidak makan nasi, walaupun sudah banyak makan makanan berat lainnya tapi kalau belum makan nasi itu bukan makan namanya, seperti ada yang kurang. Hal ini menjadikan makan nasi adalah kebudayaan yang memperngaruhi manusianya.


2. Membeli handphone krluaran terbaru hanya karena gengsi dan tidak mau ketinggalan zaman dengan teman-temannnya yang disebabkan ada keterkaitan kehidupan sosial yang tinggi.


Sumber :  E-Book Tingkat 1 Universitas Gunadarma. Ilmu Budaya Dasar. Widyo Nugroho.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar