Kamis, 03 November 2016

Manusia dan Cinta Kasih

Alohaaa!! Sekarang kita bakalan bahas materi Ilmu Budaya Dasar yang judulnya Manusia dan Cinta Kasih. Ini salah satu materi yang gue suka karna membahas tentang cinta yuhuu.. karna cinta itu bawa perasaan dan gue seneng sama yang bikin bikin baper #lah yaudah yuk langsung aja.. enjoy guys!

Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang, ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cita dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikianlah pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan Ikhlas, mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam bukunya seni mencinta Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.
1.  Pengasuhan : contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya, bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya sepenuh hati.
2.  Tanggung Jawab : adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
3. Perhatian : berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya.
4.   Pengenalan : merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia .
Dengan 4 unsur tersebut, suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.

Pengertian cinta juga dikemukakan oleh Dr Sarlito W.Sarwono. dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.
1. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritasuntuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia.
2. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan : sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, tidak menyimpan rahasia dan lain-lain.
3.   Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Selanjutnya Dr.Sarlito mengungkapkan, bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. Misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain dari pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sama sisi. Lebih berat lagi bila salah satu unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga, cinta yang demikian itu tidak sempurna dan bisa disebut bukan cinta.

Didalam kitab suci Al-Qur’an ditemukan fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan : tinggi, menengah dan rendah.
1. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah.
2. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri, suami dan kerabat.
3. Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
                                                                                                  Kasih Sayang

Kasih sayang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan, karena kodratnya manusia membutuhkan kasih sayang dari orang lain untuk menganggap dirinya disayangi supaya seseorang itu kelak menjadi orang yang baik dan selalu berbuat kebaikan karena dalam menjalani hidupnya selalu memikirkan orang yang menyayanginya. Mendidik anak juga harus disertai kasih sayang, supaya anak tumbuh menjadi orang baik sekaligus penyayang. Pemberian Cinta kasih orang tua kepada anak dibedakan menjadi:
           - Orang tua bersifat aktif, anak bersifat pasif
           - Orang tua bersifat pasif, anak bersifat aktif
           - Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif
           - Orang tua bersifat aktif, anak bersifat aktif


Cinta Menurut Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang mencintai orang lain, kadang mencintai hartanya, kadang mencintai Allah dan Rasulnya.
1. Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi, dan mengaktualisasi diri. Manusia juga mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya sendiri dan membenci segala sesuatu yang menghalangi untuk hidup, berkembang, dan mengaktualisasikan diri. Manusia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan bahaya. Namun lebih baik cinta diri sendiri tidak terlalu berlebih lebihan dan melewati batas. Sebaiknya cinta pada diri sendiri diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebaikan kepada sesama.
2. Cinta kepada sesama manusia
Supaya manusia bisa hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, manusia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Baiknya juga menyeimbangkan cintanya dengan kasih dan sayang pada orang lain.
3. Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab seksual itulah yang bkerja dalam mempererat kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami istri. Seksual adalah faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual melakukan suatu fungsi yang sangat penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Melalui dorongan seksual itulah alasan terbentuknya keluarga. Seksual merupakan emosi alamiah pada diri manusia yang tidak dapat dipungkiri atau ditentang. Yang diajarkan Islam hanya bagaimana mengendalikan dan menguasai cinta seksual ini melalui cara yang sah yaitu perkawinan.
4. Cinta kebapakan
Ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenang setelah dia meninggal dunia.
5. Cinta kepada ALLAH
Puncaknya cinta manusia yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya. Semua tindakan dan tingkah laku manusia ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.
6. Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sikap baik lainnya.

Contoh cinta kasih :


Cinta dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya yang tiada batasnya. Seperti lagu yang terkenal syairnya “kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia” 

Sumber : E-Book Tingkat 1 Universitas Gunadarma. Ilmu Budaya Dasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar