Senin, 13 Januari 2020

Pemasaran dan Ekonomi Global

Segmentasi Pasar Global

Menurut Salah S. Hassan (1992) Segementasi pasar global di definisikan sebagai ‘proses mengidentifikasi segmen tertentu-apakah itu kelompok negara atau kelompok konsumen individual-dari pelanggan potensial dengan atribut-atribut yang homogen yang kemungkinan menggambarkan perilaku pembelian yang sama. Atau dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi kelompok atau kumpulan pelanggan potensial pada tingkat nasional maupun sub nasional yang kianya mempunyai persamaan tingkah laku dalam membeli.

Menetapkan Sasaran Global

Menetapkan sasaran adalah tindakan mengevaluasi & membandingkan kelompok yang diidentifikasi & kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi paling besar.

Untuk menilai peluang di pasar target global, sama seperti kalau menetapkan satu negara sebagai sasaran, yaitu :
- besar segmen pasar saat ini dan potensi pertumbuhan yang diantisipasi
- persaingan
- kecocokkan dari target dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan kelayakan untuk mencapai sukses.

Memilih Strategi Pasar Sasaran Global :

- Standarisasi Pemasaran, adalah serupa dengan pemasaran massal dalam satu negara yang melibatkan penciptaan bauran pemasaran yang sama – p[roduk, harega, distribusi, dan komunikasi., daya tarik dari standarisasi ini adalah volume penjualan yang lebih tinggi, biaya produksi yang lebih rendah, dan laba yang lebih banyak.
- Pemasaran Global Terkonsentrasi, membidik pasar tunggal dari pasar global, yaitu strategi yang digunakan oleh juara tersembunyi dari pemasaran global.
- Pemasaran Global yang Membeda-bedakan, merupakan variasi dari pemasaran terkonsentrasi. Strategi ini mencakup 2 atau lebihsegmen pasar yang berbeda dengan berbagai penawaran bauran pemasaran, untuk mencapai pasar sasaran yang lebih luas.

Menentukan Posisi Produk di Pasar Global

Dua strategi dalam pemosisian produk adalah :

- Menentukan Posisi Teknologi Tinggi (High Tech Positioning).
Produk Teknik, Produk untuk peminat khusus, Produk yang dapat ditunjukkan kegunaannya.
- Memposisikan Sentuhan Canggih (High Touch Positioning).
Produk yang Memecahkan masalah umum, Produk desa global, Produk yang menggunakan tema Universal.

Pemasaran Di Negara Berkembang


Kekurangan akan barang & jasa merupakan masalah sentral dinegara-negara berkembang & kebutuhan yang paling menekan adalah memperluas produksi.Pemasaran adalah disiplin yang menjadi pedoman dalam proses mengidentifikasi & memenuhi kebutuhan & keinginan masyarakat.


Sebelum memutuskan apakah akan memasuki suatau Negara berkembang, hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
  1. Carilah informasi lain disamping PNB per kapita. Angka per kapita mungkin menyembunyikan adanya kelas menengah dalam jumlah besar dalam pasar tadi.
  2. Pertimbangan Negara-negara berkembang secara kolektif, bukan satu persatu.
  3. Ingat bahwa tidak semua Negara berkembang sama.
  4. Beri bobot antara manfaat & biaya kalau menjadi perusahaan pertama yang menawarkan suatu produk atau jasa disebuh Negara berkembang.
  5. Tetapkan batas waktu realistic untuk melihat hasilnya. Karena perbedaan hokum politik atau kekuatan sosial, berbagai peristiwa mungkin bergerak dengan lambat.
Tantangan Menentukan Pemasok

Tantangan dalam menentukan pemasok adalah untuk mewujudkan nilai yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan. Manajemen rantai pasok merupakan integrasi aktivitas-aktivitas yang berawal dari pengadaan barang dan jasa, mengubah bahan baku menjadi barang dalam proses dan barang jadi, serta mengantarkan barang-barang tersebut kepada para pelanggannya dengan cara yang efisien. Dalam definisi tersebut, secara umum pemahaman rantai pasok akan mengandung makna terjadinya aliran material dari awal sampai ke konsumen dengan memperhatikan faktor ketepatan waktu, biaya, dan jumlah produknya. Pemasok atau supplier merupakan salah satu bagian yang termasuk di dalam segmen. Segmen adalah suatu subunit dari sebuah perusahaan yang cukup penting dalam pembuatan laporan kinerja, atau dapat diartikan sebagai kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam organisasi (Hansen & Mowen, 2001). Setiap pemasok atau supplier pada umunya hampir sama, namun karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing pemasok adalah berbeda. Untuk  memperoleh pemasok yang memiliki biaya yang paling rendah maka diperlukan sebuah metode untuk mengukur efektifitas dan efisiensi dari setiap pemasok.

Sistem Nilai, Rantai Nilai dan Peran Strategik Pemasaran Global


Rantai nilai mengungkapkan tiga macam perranan untuk pemasaran dalam strategi persainganglobal, yaitu :
  1. Peranan yang berkaitan dengan konfigurasi pemasaran. Walaupun banyak kegiatan pemasaran harus dilakukan dalam setiap negara,value dapat didapatkan dengan memusatkan beberapa kegiatan pemasaran pada suatu lokasi saja. Servis, contohnya, harus tersebar disetiap negara. akan tetapi, pelatihan sebagian dipusatkan pada suatu lokasi.
  2. Peranan kedua dari pemasaran adalah koordinasi kegiatan pemasaran di seluruh negara untuk meningkatkan pengetahuan perusahaan. Integrasi ini dapat memiliki berbagai bentuk,termasuk transfer pengalaman relevan melintasi batas-batas negara dalam bidang-bidang seperti manajemen pelangganan global, dan penggunaan pendekatan atau metode serupauntuk riset pemasaran, pemosisian produk, atau kegiatan pemasaran yang lain.
  3. Peranan ketiga dari pemasaran adalah memanfaatkan peluang untuk keunggulan di bagian hulu dalam rantai nilai. Salah satu contoh kasusnya ialah pengembangan kamera Canon model AE-1. Riset menyediakan informasi mengenai kebutuhan pasar yang membuat Canon mampu mengembangkan produk global. Unsur hulu dari rantai nilai menarik manfaat dari informasi ini dan membuat Canon mampu mengembangkan produk yang seragam bentuk fisiknya yang memerlukan suku cadang lebih sedikit, berkurangnya rekayasa, persediaanyang lebih rendah, dan masa produksi yang lebih lama dari pada yang dapat diperoleh perusahaan bila perusahaan mengembangkan produk yang disesuaikan dengan kondisi unik dalam masing-masing pasar nasional.
Kriteria Keputusan dan Alternatif Strategi Pemasok
  • Faktor biaya dan kondisi -> lahan, tenaga kerja, modal dan kondisi ketersediaan
  • Faktor logistik -> berkaitan dengan jarak,waktu dan biaya
  • Faktor infrastruktur negara -> litrik, transportasi, komunikasi, pasokan jasa dan komponenya, aturan sipil dan pemerintahan
  • Faktor resiko politik -> perubahan kebijakan yang berdampak kebalikan pada kemampuan perusahaan untuk beroperasi secara efektif dan menghasilkan laba.
  • Faktor akses pasar -> merupakan faktor kunci dalam menentukan lokasi fasilitas produksi
  • Faktor kurs mata uang asing -> menjadi penting diperhatikan karena mudah terjadi perubahan
Pasar Global


Pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain:


  • Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan
  • Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi konsumen global
  • Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk
  • Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia

Pasar global adalah peluang bisnis yang sangat besar dan menantang. Ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk ikut serta dalam pasar global, maka terbukalah kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak keuntungan. Beberapa kesempatan tersebut antara lain:
  • Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah buruhnya lebih murah
  • Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa tempat di seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi produknya
  • Perusahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan memperkenalkan produknya di negara lain yang potensial
Ekspor

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. 

Ekspor terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Ekspor langsung dan Ekspor tidak langsung. Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme. Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang. Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.

Sebelum melakukan ekspor, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan:
  • Identifikasi pasar yang potensial
  • Penyesuaian antara kebutuhan pasar dengan kemampuan, SWOT analisis
  • Melakukan Pertemuan, dengan eksportir, agen, dll
  • Alokasi sumber daya.
Lisensi

Lisensi secara umum dapat diartikan pemberian izin, hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian. Definisi lain, pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada pihak yang menerima lisensi untuk menggunakan barang atau jasa yang dilisensikan. Lisensi memiliki beberapa bentuk:
  1. Lisensi atas Hak Kekayaan Intelektual
  2. Lisensi massal
  3. Lisensi merek Dagang/Jasa
  4. Lisensi hasil seni dan karakter
  5. Lisensi bidang pendidikan
Usaha Patungan

Joint venture atau usaha patungan adalah pengaturan bersama bisnis di mana dua atau lebih pihak sepakat untuk menyatukan sumber daya mereka untuk tujuan menyelesaikan tugas tertentu. Tugas ini dapat berupa proyek baru atau aktivitas bisnis lainnya. Sering disebut juga dengan istilah perusahaan patungan.
Biasanya, usaha patungan akan melibatkan produsen dan, mungkin, distributor, dalam mengembangkan usaha bisnis baru yang memberi kedua belah pihak potensi keuntungan dan pangsa pasar yang lebih aman. 

Ada beberapa alasan pembentukan Usaha Patungan yaitu:
1. Alasan internal
-Membangun kekuatan perusahaan
-Menyebarkan biaya dan risiko
-Menambah akses ke sumber daya keuangan
-Ekonomi skala dan keuntungan kekuatan
-Akses ke teknologi dan pelanggan baru
-Akses ke praktik manajer inovatif

2. Tujuan persaingan
-Mempengaruhi evolusi struktural industri
-Kompetisi sebelum selesai
-Tanggapan defensif untuk menghapuskan batas-batas industri
-Penciptaan unit kompetisi yang kuat
-Kecepatan pasar
-Menambah ketangkasan

3. Tujuan strategi
-Sinergi
-Transfer teknologi/kecakapan
-Diversifikasi

Strategi Perluasan Pasar

Pertumbuhan dan ekspansi bisnis adalah tujuan utama bagi sebagian besar pemilik bisnis dan pengusaha. Tapi bagaimana cara untuk memperluas bisnis di era pertumbuhan perekonomian yang lambat seperti saat ini? Terdapat 3 strategi dimana perusahaan ingin memperluas produk atau pasarnya, yaitu:

  1. Strategi penetrasi pasar, dimana hal ini dilakukan dengan cara membanjiri pasar dengan produk baru yang belum ada dipasaran, sehingga orang atau pelanggan akan membeli produk tersebut.
  2. Strategi pengembangan pasar, ini dilakukan bilamana perusahaan mulai mencari saluran baru atau wilayah baru untuk pasar produknya yang belum tersentuh dari produk tersebut.
  3. Strategi pengembangan produk, strategi ini dilakukan bilamana perusahaan telah melakukan dua strategi sebelumnya dimana produk sebelumnya dilakukan diversifikasi atau penemuan turunan dari produk tersebut.

Penentuan Posisi Pasar

Penentuan posisi pasar sebagai strategi untuk mengarahkan pelanggan dengan membangun rasa kepercayaan, percaya diri, dan kompetensi untuk pelanggan sehingga menciptakan sebuah eksistensi di benak pelanggan dan memimpin mereka secara kredibe

l. Posisi produk adalah cara bagaimana produk didefinisikan oleh konsumen atas dasar ciri-ciri penting atau tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen relatif terhadap produk pesaing. Proses penetapan posisi produk terdiri atas tiga langkah, yaitu:
  1. Mengidentifikasi keunggulan bersaing yang mungkin.
  2. Keunggulan bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai yang lebih besar kepada konsumen, baik melalui harga lebih murah maupun dengan memberikan manfaat produk yang lebih banyak sehingga sesuai kalaupun harganya tinggi. Perusahaan dapat membedakan penawarannya dari pesaing dengan cara berikut :
  3. Diferensiasi produk; perusahaan membedakan fisik produknya. Selain fisik produk, perusahaan dapat membedakan produknya dalam hal kinerja, desain, konsistensi, daya tahan, keandalan, dan kemudahan reparasi.
  4. Diferensiasi jasa; perusahaan melakukan pembedaan melalui jasa yang menyertai produk. Dalam hal ini perusahaan melakukan penjualan produk dengan memberikan layanan purna jual mulai dari pendidikan produk, jasa pengiriman, hingga jasa perbaikan produk terhadap konsumennya.
  5. Diferensiasi personil; perusahaan memperoleh keunggulan bersaing yang kuat dengan mempekerjakan dan melatih orang-orang yang lebih baik dibanding pesaingnya.
  6. Diferensiasi citra; perusahaan bekerja untuk membangun citra yang membedakan mereka dari pesaing.
  7. Citra perusahaan seharusnya menyampaikan sebuah pesan tunggal dan unik yang mengkomunikasikan manfaat dan penentuan posisi utama produk.
2.  Memilih keunggulan bersaing yang tepat.
Ketika suatu perusahaan menemukan beberapa potensi keunggulan bersaing, perusahaan tersebut harus memilih keunggulan bersaing yang di atasnya dapat dibangun strategi penentuan posisi. Perusahaan harus memutuskan berapa banyak diferensiasi yang akan dipromosikan dan yang mana. Berapa banyak perbedaan yang dipromosikan; ketika dua atau lebih perusahaan mengklaim dirinya sebagai yang terbaik pada ciri yang sama, adalah penting bagi perusahaan untuk memposisikan dirinya pada lebih dari satu faktor pembeda.
Perbedaan mana yang dipromosikan; tidak setiap perbedaan adalah alat pembeda. Setiap perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan biaya sebagaimana keuntungan. Perusahaan harus hati-hati memilih cara yang akan membedakan dirinya dari pesaing.

3.  Mengkomunikasikan posisi yang telah dipilih
Setelah menetapkan posisi produknya, perusahaan harus mengambil langkah-langkah pasti untuk mengkomunikasikan posisi yang diinginkan kepada konsumen sasaran. Seluruh upaya bauran pemasaran perusahaan harus mendukung strategi penentuan posisi. Menentukan posisi perusahaan membutuhkan tindakan nyata, bukan sekedar bicara. Jika telah memutuskan untuk membangun posisi pada mutu dan pelayanan yang lebih baik, perusahaan harus menyampaikan posisi itu.

Analisis Industri

Analisis Industri dilakukan untuk mencerminkan potensi ataupun kekurangan yang mungkin ada dalam usaha pencapaian laba.
Analisis pesaing yaitu memfokuskan pada setiap perusahaan yang menjadi pesaing langsung perusahaan. 
Tujuan analisis industri dan pesaing adalah untuk menentukan posisi perusahaan dalam suatu industri agar perusahaan dapat dengan baik mempertahankan diri dari lima kekuatan yang saling berinteraksi yang mempengaruhi kekuatan tersebut untuk keuntungan perusahaan.

5 Faktor yang mempengaruhi lingkungan industri antara lain:
  • Ancaman pendatang baru
  • Ancaman barang pengganti
  • Kekuatan posisi pemasok
  • Kekuatan posisi pembeli
  • Persaingan dari perusahaan sejenis
Keunggulan Kompetitif

Competitive strategy sebuah perusahaan dapat diartikan, secara relatif terhadap pesaingnya, merupakan sekumpulan kebutuhan pelanggan dalam rangka mencari kepuasan pelanggan melalui produk atau jasa perusahaan. Menurut Sunil Chopra, dalam bukunya yang berjudul Supply Chain Management, Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut :
  • Mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing
  • Melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain
  • Mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain
Menurut Michael E. Porter dalam tulisannya berjudul “Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. 108”, keunggulan kompetitif bertumbuh secara fundamental dari nilai yang memungkinkan perusahaan untuk menciptakan nilai itu bagi para pembelinya melebihi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya.

Persaingan global dan keunggulan kompetitif nasional

Selama bebarapa dekade terakhir, persaingan telah mendunia dalam banyak industri. Penyebabnya adalah penurunan tarif, kuota dan hambatan-hambatan perdagangan bebas perbaikan sistem transportasi global dan meningkatnya kecanggihan pasar dunia. Faktor-faktor tersebut berperan mengurangi biaya perdagangan internasional dan membuat perusahaan asing mampu berkompetisi dengan perusahaan lokal.  Penurunan hambatan perdagangan mempermudah ekspansi ke luar negeri bagi perusahaan-perusahaan yang gesit dan agresif.  Apakah implikasi kompetisi global terhadap akuntansi manajerial? Akan sangat sulit bagi perusahaan untuk bersaing di dunia internasional bila perencanaan, pengarahan, dan pengendalian operasinya, serta pengambilan keputusannya menggunakan sistem akuntansi manajemen kelas dua. Sistem akuntansi manajemen yang tidak bagus dapat menghalangi usaha organisasi untuk menjadikan persusahaan benar-benar kompettitif.

Teori keunggulan kompetitif dikemukakan oleh Michael Porter dalam bukunya The Competitve Advantage of Nation (1990). Menurut Porter tidak ada korelasi langsung antara dua faktor produksi (sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang murah) yang dimiliki suatu negara, yang dimanfaatkan menjadi keunggulan daya saing dalam perdagangan internasional. Banyak negara di dunia yang jumlah sumber daya alamnya sangat besar yang proporsional dengan luas negerinya, tetapi terbelakang dalam daya saing perdagangan internasional. Begitu juga dengan tingkat upah yang relatif murah daripada negara lain, justru berkorelasi erat dengan rendahnya motivasi bekerja yang keras dan berprestasi.

Porter mendefinisikan industri sebuah negara sebagai sukses secara internasional jika memiliki keunggulan kompetitif relatif terhadap para pesaing terbaik di seluruh dunia. Sebagai indikator ia memilih keberadaan ekspor yang besar dan bertahan lama dan/atau investasi asing di luar wilayah yang signifikan berdasarkan pada keterampilan dan aktiva yang diciptakan di negara asal.

Kemakmuran nasional diciptakan, bukan diwariskan. Kemakmuran negara tidak tumbuh dari sumbangan alamiah sebuah negara, kumpulan tenaga kerjanya, tingkat bunganya atau nilai kursnya, sebagaimana dikemukakan oleh ekonom klasik. Daya saing sebuah negara tergantung pada kapasitas industrinya untuk berinovasi dan melakukan pembaharuan. Perusahaan memperoleh keunggulan terhadap para  pesaing dunia yang terbaik, karena tekanan dan tantangan. Mereka mendapatkan manfaat dari memiliki pesaing domestik yang kuat, pemasok yang berbasis daerah asal yang agresif, dan para pelanggan lokal.

Hal ini disebabkan 4 kategori yang menciptakan keunggulan kompetitif nasional dalam bersaing untuk menciptakan suatu keunggulan dalam bisnis :

(1) Kondisi faktor, yang mengacu pada lahan untuk pendukung bisnis tersedia, tenaga kerja yang mapan dan memadai dalam mendukung bisnis, sumber daya alam yang baik untuk mendukung kegiatan industri dan bisnis, modal dan infrastruktur baik yang ada dalam suatu negara. Ini merupakan faktor mendukung dalam perkembangan dan pendukung suatu kegiatan bisnis dan ekonomi yang baik dalam negara tersebut.

(2) Kondisi permintaan dalam negeri yang dapat mendukung industri tersebut menjadi lebih dikenal dan merupakan jalan untuk menjadi di kenal di luar negeri. Mis : Toyota dahulunya hanya di produksi di Jepang saja, karena banyak peminat untuk membeli mobil tersebut oleh orang Jepang sendiri, membuat mobil merek Toyota tersebut di kenal sampai ke luar negeri. Kondisi permintaan di negara sendiri yang mendukung keunggulan kompetitif memiliki tiga karakter, yaitu : a. Komposisi permintaan di negara sendiri, dimana menentukan bagaimana perusahaan menerima, menginterpretasikan dan memberi reaksi pada kebutuhan pembeli. Keunggulan kompetitif dapat dicapai kalau permintaan di negara sendiri memberikan gambaran yang lebih baik mengenai kebutuhan pembeli, lebih awal dari yang disediakan oleh pesaing luar negeri. b. Ukuran dan pola pertumbuhan di negara sendiri, adalah penting hanya bila komposisi permintaan di negara sendiri baik dan dapat mengantisipasi permintaan di luar negeri. c. Pertumbuhan pasar dalam negeri yang cepat

(3) Industri terkait dan pendukung, kehadiran pesaing internasional  dalam suatu negara dalam bidang yang terkait, dapat memberikan keunggulan kompetitif. Industri pemasok secara internasional menyediakan masukan ke indsutri hilir dan akan menjadi dapat bersaing dalam harga dan mutu.

(4) Cara manajemen perusahaan dan keterampilan mengorganisasi perusahaan dalam suatu negara serta menciptakan strategi untuk keunggulan dalam bisnis sangat menentukan. Mis: Jerman, struktur perusahaan yang cenderung hirarkis, sehingga manajer yang harus menangani industri dengan disiplin yang tinggi untuk menangani perusahaan atau industri kimia, mesin dan lain-lain, harus berlatar belakang tehnik. Di Italia, bisnis dijalankan seperti bisnis keluarga kecil, yang menekankan kepada penyesuaian produk standard dan fleksibilitas yang cukup besar untuk memenuhi permintaan pasar.

Selain keempat faktor tersebut, keunggulan kompetitif nasional juga masih dipengaruhi oleh faktor kebetulan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu (chance events), seperti
(1) penemuan produk baru, melonjaknya harga
(2) perubahan nilai tukar, konflik keamanan antar negara dan lain-lain
(3) tindakan-tindakan atau kebijakan pemerintah (government).

E-Marketing dan Aspek Komunikasi Pemasaran Global

Pemasaran Internet atau pemasaran elektronik (bahasa Inggris: Internet marketing, e-marketing, atau online-marketing) adalah segala upaya yang dilakukan untuk melakukan pemasaran surat produk atau jasa melalui atau menggunakan media elektronik atau internet. Huruf 'e' dalam e-marketing ini berarti elektronik yang artinya kegiatan pemasaran yang dimaksud dilaksanakan secara elektronik melalui jaringan Internet. Dengan terciptanya teknologi Internet, banyak istilah baru yang menggunakan awalan huruf e, seperti halnya: e-mail, e-business, e-gov, e-society, dll.
Sementara tujuan yang jelas dari pemasaran internet adalah untuk menjual barang, jasa atau iklan melalui internet. Namun, itu bukan satu-satunya tujuan bisnis yang menggunakan pemasaran internet; sebuah perusahaan mungkin memasarkan secara online untuk mengkomunikasikan pesan tentang dirinya (membangun mereknya) atau untuk melakukan penelitian. Pemasaran online dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk mengidentifikasi  target pasar  atau menemukan keinginan dan kebutuhan segmen pemasaran.

Aspek Komunikasi dalam Pemasaran Global


  1. Kebutuhan Kategori (Category Needs), Aspek kebutuhan kategori ini, konsumen mendapat edukasi secara tidak langsung melalui pengalaman hidup sehari-hari, yaitu dengan memilih produk-produk yang hanya dibutuhkan saja. Konsumen yang memiliki perbedaan persepsi memiliki ketelitian dalam memilih produk yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan seperti manfaat produk, keunggulan produk, dan lain sebagainya.
  2. Perilaku, Pembelian, Faktor perilaku konsumen juga berpengaruh terhadap pembelian suatu produk. Setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda tergantung dari minat konsumen terhadap barang yang ingin dibeli. Perilaku tersebut meliputi rasa ketertarikan, tidak tertarik, ragu untuk membeli, dan perilaku konsumen lainnya. Aspek ini juga dimanfaatkan produsen untuk menyusun strategi pemasaran produk dengan hadiah berupa bonus-bonus tambahan setiap pembelian produk yang dijual.
  3. Sikap Merek (Brand Attitude), Sikap merek biasanya digunakan oleh konsumen untuk membandingkan kualitas produk. Konsumen akan mereview kelebihan dan kekurangan produk dan mengkomparasi produk tersebut dengan produk lain. Dengan cara tersebut seorang konsumen akan mengetahui barang mana yang akan dibeli.
  4. Fasilitasi Perilaku/Pembelian, Seorang produsen biasanya akan mudah menginformasikan keunggulan produknya. Aspek fasilitasi perilaku ini tidak hanya mempresentasikan dalam segi produk saja, tetapi aspek ini juga memberikan informasi mengenai lokasi-lokasi yang menjual produknya. Selain itu, aspek ini juga menginformasikan harga dan distribusinya.
  5. Niatan Perilaku, Pembelian, Niatan perilaku merupakan sebuah rencana konsumen untuk membeli produk yang telah ditawarkan oleh produsen. Rencana pembelian produk tersebut tidak hanya sesaat, tetapi seorang konsumen berniat untuk membeli produk tersebut dalam jangka panjang. Artinya, produk yang dibeli dalam jumlah banyak tersebut akan digunakan untuk kebutuhan di masa depan. 
  6. Pengetahuan Merek (Brand Knowledge), Konsumen lebih banyak menggunakan aspek pengetahuan merek untuk memilih produk yang akan dibeli. Kebanyakan konsumen tidak merasa ragu apabila sudah banyak mengetahui kualitas produk, benefit produk, ciri khas produk, dan lain sebagainya. Hal ini membuat konsumen akan terus-menerus mengonsumsi produk-produk yang sudah dipercaya tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  7. Kepuasan Pasca Beli, Kepuasan pasca beli merupakan sebuah aspek yang sering digunakan produsen untuk menguji produk yang telah diperjualbelikan tersebut. Produsen biasanya membuat semacam testimoni atau kritik dan saran dari konsumen terhadap produk yang telah ditawarkan. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan pasca membeli produk tersebut dan produsen juga akan meningkatkan kualitas produk tersebut. 
  8. Kesadaran Merek (Brand Awareness), Kesadaran merek merupakan kemampuan seorang konsumen untuk mengingat kembali produk apa yang ingin dibeli setelah tertarik melihat promosi produk. Apabila konsumen menyadari dengan mengingat secara cepat disebut kesadaran merek aktif. Sedangkan konsumen yang mengingat hanya dalam kondisi tertentu disebut kesadaran merek pasif.


Jumat, 08 November 2019

Revolusi Industri 4.0

Konsep Pemasaran Universal

Dasar dari keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang dalam akan disiplin pemasaran. Pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan lingkungan. Fakta utama dan paling fundamental adalah bahwa pemasaran merupakan disiplin universal. Disiplin pemasaran dapat di setiap negara. Walaupun pemasaran bersifat universal, kebiasaan pemasaran tentu bervariasi dari satu negara ke negara lain. Dalam 3 dekade terakhir konsep pemasaran telah berubah secara dramatis. Konsep pemasaran berkembang dari konsep semula, yang memfokuskan pada pemasaran produk dan pada membuat produk lebih baik, dengan lebih baik didasarkan pada standar dan nilai internal.
-Konsep baru pemasaran dan “Empat P”
Konsep baru dari pemasaran, yang muncul kira-kira tahun 1960, mengalihkan fokus pemasaran dari produk ke pelanggan.
-Konsep strategis pemasaran
Di tahun 1990 jelas bahwa konsep baru pemasaran sudah ketinggalan zaman dan zamannya menuntut konsep strategis. Konsep strategis pemasaran, mengubah fokus dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas.

Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global

Pemasaran Domestik adalah pemasaran yang secara nyata ditunjukkan pada pasar dalam negeri. Jadi pelaku bisnis hanya memasarkan produknya di dalam negeri karna berbagai faktor seperti keterbatasan dana untuk melakukan ekspansi, ataupun rasa aman yang didapat karna pasar domestic lebih mudah di atur dalam berbagai hal dibandingkan pasar global.
Pemasaran Global adalah pemasaran berskala dunia, lebih fokus pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk perusahaan secara global dan  melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalan setiap negara. Dengan tujuan untuk memperluas pasar konsumen dan juga bertahan hidup. Untuk beralih dari pemasaran domestic ke pemasaran global ada tahap yang harus dilalui, mulai dari pemasaran domestic, pemasaran ekspor, pemasaran internasional, pemasaran multinasional hingga mencapai pemasaran global/transnasional.
Strategi yang digunakan untuk memasuki pasar global diantaranya adalah melakukan ekspor-impor, membuka kantor perwakilan atau cabang di Negara lain, melakukan franchising, mengakusisi perusahaan lain.

Kekuatan yang Mendorong dan Menghambat Pemasaran Global

Dalam proses menuju pemasaran global ada kekuatan yang mendorong dan menghambat pemasaran global. Faktor yang mendorong seperti kebutuhan dan keinginan pasar, teknologi, perbaikan transportasi, biaya, kualitas, perdamaian global, pertumbuhan ekonomi dunia, dan mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas secara global. Sedangkan faktor yang menghambat antara lain perbedaan pasar, perbedaan budaya, perbedaan mata uang, budaya organisasi, kendali nasional, dan lain-lain.

Kekuatan yang mendasari bisnis internasional

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dalam hal ini, ada kekuatan yang mendasari bisnis internasional, yaitu
Etnosentris adalah suatu asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah yang unggul. Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap kurang penting dibandingkan domestik dan terutama dilakukan untuk melempar kelebihan produksi domestik.
Polisentris adalah keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unik dan berbeda serta cara utuh meraih sukses di setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan unik dari setiap negara. Dalam tahap polisentris, anak perusahaan didirikan di pasar luar negeri. Setiap anak perusahaan bekerja secara independen dan menetapkan tujuan dan rencana pemasaran sendiri. Pemasaran diorganisasikan dengan dasar negara per negara, dengan setiap negara mempunyai kebijakan pemasaran unik sendiri.
Regiosentris dan Geosentris adalah perusahaan memandang wilayah regional dan seluruh dunia sebagai suatu pasar dan mencoba mengembangkan strategi pemasaran terpadu regional atau dunia. Regiosentris merupakan orientasi geosentris yang terbatas pada suatu wilayah regional artinya manajemen harus mempunyai suatu pandangan dunia ke arah wilayah regional, tapi akan memandang sisa dunia dengan orientasi etnosentris atau polisentris, atau kombinasi keduanya.

Konsep Kunci Perencanaan Pemasaran Global

Ada 6 konsep kunci yang memberi dukungan ke arah pemahaman yang lebih baik mengenai kesempatan dan tantangan dari pemasaran global. Konsep tersebut adalah strategi, perusahaan di Dunia, Pengelompokkan, segmentasi dan target pemasaran, kepekaan lingkungan, pengaruh yang mempersatukan dan membedakan, daur hidup produk/pasar, model daur perdagangan produk

Tahap-Tahap Pengembangan Perusahaan Transnasional : Tipologi Dinamis

Ada 5 tahap dalam evolusi perusahaan transnasional, yaitu : Domestik, Internasional, Multinasional, Global dan Transnasional. Tahap ini menggambarkan perbedaan signifikan dalam strategi, cara memandang dunia, orientasi dan praktek perusahaan yang berkecimpung di lebih dari satu Negara. Salah satu perbedaan kunci dalam perusahaan di berbagai tahap ini adalah orientasi mereka.
Tahap ke-1 :   Domestik
Perusahaan tahap 1 adalah domestic dalam hal focus, visi dan operasinya. Orientasinya adalah etnosentris. Perusahaan ini memfokuskan pada pasar, pemasok dan pesaing domestik. Pengamatan lingkungannya pada lingkungan domestik, yang sudah dikenal dan dari Negara sendiri. Moto yang tidak disadari dari perusahaan : “Bila tidak terjadi di negara ini, hal itu tidak akan terjadi”. Perusahaan tahap 1 yang sedang tumbuh, kalau sudah mencapai batas pertumbuhan dalam pasar primer, akan melakukan variasi memasuki pasar, produk, dan teknologi baru, bukan lagi memfokuskan pada peneterasi pasar internasional
Tahap ke-2 :   Internasional
Perusahaan tahap 2 memperluas pemasaran, prabrik, dan kegiatan lain di luar negari. Perusahaan tersebut memburu kesempatan bisnis di luar negeri, walaupun begitu masih tetap etnosentris, atau berorientasi dalam negeri, dalam orientasi dasarnya. Tanda dari perusahaan tahap 2 adalah keyakinan bahwa cara-cara melakukan bisnis, orang, kebiasaan, nilai-nilai, dan produk negeri sendiri lebih unggul dibandingkan dengan yang ada dimanapun di dunia. Fokusnya dari perusahaan tahap 2 adalah tetap pada pasar dalam negeri.Tahap 2 merupakan awal dari tahap 4 :”Global”. Kalau perusahaan memutuskan untuk memasuki pasar internasional, masuk akal ditahap awal untuk memperluas bisnis dan bauran pemasaran (4P) seluas mungkin sehingga mereka dapat memusatkan belajar mengenai cara melakukan bisnis di Negara asing.
Tahap ke-3 :   Multinasional
Pada waktunya, perusahaan tahap 2 akan menemukan bahwa perbedaan dalam pasar di seluruh dunia menuntut adaptasi dari bauran pemasaran agar dapat sukses. Kalau perusahaan sudah memutuskan untuk memberikan respon pada perbedaan pasar, perusahaan itu beranjak menjadi perusahaan tahap 3 Multinasional yang mengejar strategi multidomestik. Fokus dari perusahaan tahap 3 adalah multinasional atau dalam istilah strategi disebut multidomestik (artinya perusahaan itu merumuskan strategi yang unik untuk setiap Negara tempat perusahaan itu melakukan bisnis). Orientasi dari perusahaan ini bergeser dari etnosentris menjadi polisentris. Orientasi polisentris adalah asumsi bahwa pasar dan cara melakukan bisnis di seluruh dunia demikian unik, sehingga satu-satunya cara agar sukses secara internsional adalah melakukan penyesuaian pada aspek yang berbeda dari setiap pasar nasional. Strategi pemasaran tahap 3 adalah menyesuaikan bauran pemasaran domestic agar cocok dengan pilihan dan kebiasaan asing. Contohnya : Philips dari Belanda (1960)
Tahap ke-4 :   Global
Perusahaan tahap 4 membuat ancangan strategi yang cukup besar dari tahap 3 multinasional. Perusahaan pasti punya strategi pemasaran global atau strategi menemukan pemasok global, tetapi tidak pernah kedua-duanya. Perusahaan itu akan memfokuskan pada pasar dan sumber daya global dari dalam negeri atau salah satu Negara lain untuk memasok pasar ini atau akan memfokuskan pada pasar domestik dan sumber daya dari dunia untuk memasok saluran distribusi domestic. Contohnya :  Harley Davidson dan Gap. Harley. Strategi perusahaan global tahap 4 adalah memenangkan strategi bila sebuah perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing dengan membatasi globalisasi dari rantai nilai.
Tahap ke-5 :   Transnasional
Perusahaan pada tahap 5 ini jauh lebih canggih daripada sekedar sebuah perusahaan dengan penjualan, investasi dan opeasi di banyak Negara. Perusahaan semakin lama semakin mendominasi pasar dan industri di seluruh dunia ini adalah sebuah perusahaan dunia terpada yang menghubungkan sumberdaya global dengan pasar global dan membuat laba. Tidak ada contoh perusahaan transnasiona yang ‘murni’, tetapi jumlah perusahaan, yang memperlihatkan banyak karakteristik dan beberapa lagi sebagaian besar karakteristik perusahaan global bertambah banyak.Perusahaan tahap ini orientasinya geosentris. Perusahaan ini mengakui adanya persamaan dan perbedaan, serta mengadopsi pandangan dunia. Perusahaan tsb berfikir global dan bertindak lokal. Perusahaan mengadopsi strategi global yang memungkinkannya untuk meminimalkan penyesuaian di berbagai Negara yang benar-benar menambah nilai bagi pelanggan di Negara itu. Perusahaan tsb melakukan penyesuaian hanya bila menambah nilai yang ditawarkan. Pengetahuan dalam transnasional diciptakan oleh seluruh fungsi di semua lokasi dan dikembangkan bersama serta disebarkan ke seluruh dunia.

Tinjauan Ekonomi Dunia

Ekonomi dunia telah mengalami perubahan revolusioner dalam 50 tahun terakhir. Mungkin perubahan yang paling besar dan mendasar adalah munculnya “pasar global dan persaingan global”.
Perubahan terus berlangsung di seluruh dunia, termasuk di Negara sedang berkembang, terdapat 5 perubahan besar yang mendasar, yaitu :
Perpindahan modal menjadi kekuatan yang mendorong ekonomi dunia, bukan lagi perdagangan, sehingga perpindahan modal dan perdagangan sangat menentukan nilai mata uang (kurs valuta asing).
Produksi telah “terlepas” dari tingkat orang yang bekerja. (walaupun tingkat tenaga kerja menurun, tetapi volume produksi masih tetap terus meningkat)
Produk primer telah “terlepas” dari ekonomi industri. (hal ini berlawanan dengan masa lalu, yaitu ketika turunnya harga bahan mentah akan menyebabkan depresi di seluruh dunia dalam ekonomi industri)
Ekonomi dunia dapat dikendalikan. Ekonomi makro Negara tidak lagi mengendalikan hasil ekonomi.
“Kontes” selama 75 tahun antara kapitalisme dan sosialisme telah berakhir. Keberhasilan yang jelas dari sistem kapitalis dibandingkan model komunis yang terkendali dan terpusat telah menyebabkan runtuhnya komunisme sebagai sebuah model mengorganisasi kegiatan ekonomi dan sebagai sebuah ideology.

Sistem Ekonomi

Di dunia terdapat 3 tipe system ekonomi, yaitu kapitalis, sosialis dan campuran. Klasifikasi ini didasarkan pada metode mengalokasikan sumber daya dalam system, yang masing-masing berupa alokasi pasar, alokasi berdasarkan perintah atau rencana sentral dan alokasi campuran. Tidak ada contoh yang murni dari system alokasi pasar atau alokasi berdasarkan rencana sentral. Semua system yang ada sebenarnya adalah alokasi campuran.
- Alokasi Pasar
Adalah system yang mengandalkan pada pelanggan atau konsumen untuk mengalokasikan sumber daya. Pilihan atau pembelian pelanggan di bawah suatu sisitem pasar memutuskan apa yang akan diproduksi oleh siapa.
System pasar adalah demokrasi ekonomi – uang memberikan hak pada anda untuk memberikan suara mengenai barang sesuai dengan pilihan anda. Pelanggan dan konsumen membuat rencana ekonomi dari system alokasi pasar dengan keputusan mereka membeli dan minat membeli. Contoh Sistem Alokasi  Pasar adalah negara AS, Eropa Barat dan Jepang (mereka menguasai ¾ Produk Bruto Dunia). Keunggulan yang nyata dari system Alokasi Pasar adalah dalam menyerahkan barang dan jasa yang diperlukan  dan diinginkan orang telah menyebabkan perluasannya ke mantan dari sisi sosialis.
-Alokasi Berdasarkan Perintah (Komando)
Dalam system ini, keputusan alokasi sumber daya (yaitu : produk mana yang harus dibuat dan cara membuatnya) di buat oleh perencana Pemerintah. Jumlah mobil, sepatu, baju , sepeda motor, televisi dan ukuran, warna, mutu, sifat dan sebagainya dari setiap produk ditentukan oleh perencana Pemerintah.
Di bawah system perintah, konsumen bebas untuk membelanjakan uangnya pada barang yang tersedia, tetapi keputusan mengenai apa yang dibuat dan oleh karena itu, barang apa yang tersedia dibuat oleh Perencana Pemerintah.
Contohnya : Mantan Uni Soviet dan Cina, mereka mengandalkan pada system alokasi perintah. Kedua negara tsb telah bergeser menjadi system alokasi pasar. Negara Kuba adalah sebuah contoh negara yang masih menggunakan system ekonomi alokasi perintah.
-Sistem Campuran
Sebenarnya tidak ada system alokasi pasar atau perintah yang murni, semua system pasar mempunyai sector perintah dan system perintah  mempunyai sector pasar. Semua system pasar kapitalis adalah “campuran” (artinya: mereka mempunyai elemen alokasi pasar dan perintah).
Alokasi perintah dari ekonomi pasar adalah proporsi produk domestik bruto yang dikenai pajak dan dikeluarkan oleh pemerintah.
-Produktivitas di seluruh Dunia
Ada hubungan yang erat antara pertumbuhan produktivitas tenaga kerja, yang diukur dengan pertumbuhan output yang dihasilkan per orang dalam tenaga kerja dan bagian investasi dalam PNB.
Tetapi produktivitas tidak secara eksklusif ditentukan oleh investasi saja. Produktivitas sebagian tergantung dari manajemen dan tenaga kerja terampil, pendidikan, tingkat pengangguran dan lainnya.

Perkembangan Pasar

Tahap-tahap dalam Perkembangan Pasar
Pasar negara global berada dalam tahap perkembangan yang berbeda. PNB per-kapita merupakan dasar segmentasi demografis yang berguna. Dengan dasar ini, kita telah membagi pasar global  menjadi 5 kategori. Negara-negara dalam ke-5 kategori ini mempunyai karakteristik yang serupa, sehingga tahap-tahap tadi menyediakan dasar bermanfaat untuk melakukan segmentasi global dan menentukan sasaran pemasaran. Kelima kategorinya adalah :   
Negara Perpenghasilan Rendah :
Dikenal juga sebagai “dunia ketiga” atau negara pra-industri, adalah negara-negara yang mempunyai penghasilan kurang dari $ 400 per-kapita tahun 1992. Karakteristik yang dimiliki oleh negara-negara dengan tingkat penghasilan ini adalah sbb:
1.Industrialisasi terbatas dan persentase tinggi penduduk dengan pekerjaan di bidang dan hidup minimal dari pertanian
2.Tingkat kelahiran tinggi
3.Tingkat buta huruf tinggi
4.Amat bergantung pada bantuan luar negeri
5.Politik tidak stabil dan banyak gejolak
6.Terkonsentrasi di Afrika, sebelah selatan Sahara
Negara-negara ini amat terbatas sebagai pasar semua macam produk dan tidak signifikan sebagai ancaman bersaing.
-Negara Perpenghasilan Menengah-Bawah :
Negara ini juga dikenal sebagai negara berkembang (NSB), adalah negara-negara yang mempunyai PNB antara $400 dan kurang dari $2,000 per-kapita di tahun 1992.
Negara ini berada dalam tahap awal industrialisasi. Berbagai pabrik dibangun untuk memasok pasar domestik yang tumbuh dengan barang-barang seperti bahan sandang, baterai, ban, bahan bangunan dan  makanan dalam kemasan. Negara ini juga merupakan lokasi untuk produksi produk standar dan sudah mencapai tahap dewasa seperti pakaian untuk pasar ekspor.
Pasar konsumen di negara ini terus meluas. Mereka merupakan ancaman bersaing yang semakin besar kalau mereka memobilisasi tenaga kerja yang relatif murah dan sering kali bermotivasi tinggi ke pasar sasaran di bagian lain dunia. Dalam produk yang sudah mencapai tahap dewasa dan standar, mereka mempunyai keunggulan bersaing yang besar.
-Negara Perpenghasilan Menengah-Atas :
Negara ini juga dikenal sebagai negara industri baru, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB antara $2,001 dan $12,000 perkapita di tahun 1992. Dalam negara ini persentase sektor pertanian menurun tajam karena penduduk pindah dari sektor pertanian ke sektor industri dan tingkat urbanisasi meningkat. Banyak negara dalam tahap ini melakukan industrialisasi secara cepat. Tingkat upah meningkat dan yang melek huruf makin banyak dengan tingkat pendidikan maju, tetapi tingkat upah mereka masih jauh lebih  kecil dari negara maju. Dengan kemampuan negara maju dan upah yang lebih rendah, mereka sering kali menjadi pesaing yang kuat dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat yang didorong oleh ekspor.
-Negara Perpenghasilan Tinggi :
Dikenal juga sebagai negara maju, industri, pasca industri atau Dunia Pertama, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB di atas $12,000 perkapita. Dengan pengecualian beberapa negara kaya minyak, negara kategori ini mencapai tingkat penghasilan sekarang lewat proses pertumbuhan ekonomi yang dapat dipertahankan.
Istilah pasca industri pertama kali diajukan oleh Daniel Bell dari Harvard. Bell mengatakan : bahwa perbedaan yang terbesar antara masyarakat industri dan pasca industri adalah sumber daya inovasi di masyarakat pasca industri terutama berasal dari kodifikasi pengetahuan teoritis bukan dari penemuan “secara acak”.
Karakteristik lain, seperti : kepentingan di sektor jasa ( > 50% PNB ), tingkat kepentingan yang tinggi dalam pemrosesan dan pertukaran informasi, dan pengaruh pengetahuan lebih besar daripada modal sebagai sumber daya strategis, teknologi intelektual lebih besar dari teknologi mesin, ilmuwan dan professional lebih besar dari insinyur  dan tenaga semi terampil, serta teori dan model lebih besar dari prosedur empiris.
Aspek lain dari masyarakat pasca industri adalah orientasi ke arah masa depan dan kepentingan antarpribadi dan hubungan intrakelompok dalam terselenggarannya fungsi masyarakat.
Contoh masyarakat pasca industri  (negara maju) adalah negara Amerika Serikat, Swedia, dan Jepang.

Perkembangan Pemasaran Dan Ekonomi

Didalam pemasaran, perhatian penting adalah ada tidaknya relevansi pemasaran dalam proses pembangunan ekonomi. Beberapa orang percaya bahwa pemasaran adalah sebua bidang yang hanya relevan dengan kondisi yang berlaku  di Negara maju, masalah utama adalah mengarahkan sumber daya masyarakat ke keluaran yang selalu berubah atau produksi untuk memuaskan pasar yang dinamik. Dinegara yang kurang berkembang, masalah utamanya adalah alokasi dari sumber daya yang langka ke dalam kebutuhan produksi yang jelas. Focus yang penting dalam Negara  yang kurang berkembang adalah pda produksi dan cara meningkat-kan keluaran, bukan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Dapat juga diperdebatkan bahwa proses pemasaran dengan memfokuskan sumber daya perusahaan pada peluang lingkungan merupakan proses yang relevan secara universal. Peran dari perusahaan di Negara berpenghasilan rendah sama seperti perananya di Negara berpenghasilan tinggi, yaitu mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan orang dan memfokuskan usaha organisasi untuk memberikan respon pada kebutuhan dan keinginan tsb.
Misalnya : Negara berkembang mempunyai kebutuhan untu mencuci dan membersihkan. Karena tingkat pendapatan yang rendah, proses pencucian dilakukan dengan tangan. Memproduksi dan  menjual mesin cuci otomatis, yang dijalankan dengan listrik bukan merupakan tindakan yang layak di Negara seperti itu, karena biaya dan kerumitan dari peralatan tsb jauh di luar kemampuan ekonomi dan produktif masyarakat tsb.

Pola Konsumsi

-Hukum Engel
Pendapatan merupakan variabel penting yang mempengaruhi pasar potensial untuk sebagian besar produk. Bagaimana pendapatan mempengaruhi konsumsi ?   Setiap pemasar menyadari hubungan antara pendapatan dan pola konsumsi, oleh karena itu seringkali menggunakan segmentasi pendapatan untuk menentukan pasar. Sifat elastisitas pendapatan untuk makanan pertama kali diamati dan dirumuskan oleh ahli statistic bangsa Rusia di abad ke-19, yaitu Ernst Engel. Engel menemukan kondisi seragam di Negara Eropa yang disurveinya.
Kalau pendapatan tumbuh diatas angka minimum tertentu, pengeluaran untuk makanan dalam persentase pendapatan total akan menurun, walaupun angka absolute pengeluaran untuk makanan tidak berubah atau naik.
Pola pengeluaran untuk hal yang penting, disebut sebagai Hukum Engel dan dibenarkan dengan bukti penelitian anggaran.
-Tingkat Kejenuhan Produk
Pada umumnya, tingkat kejenuhan produk atu persentase pembeli potensial atau jumlah rumah tangga  yang memiliki produk tertentu, naik kalau pendaptan nasional per kapita naik. Akan tetapi dalam pemasaran dengan pendapatan cukup bagi konsumen membeli produk tertentu, factor lain hanya dipertimbangkan.
Misalnya :
Penjualan penyejuk udara (air conditioner) dijelaskan dengan pendapatan dan iklim.
-  Orang dengan pendapatan rata-rata di Negara berpenghasilan rendah tidak mampu membeli penyejuk udara tidak peduli betapa panasnya udara ditempat itu.
-  Orang dengan pendapatan tinggi di iklim yang lebih dingin dapat dengan mudah membeli penyejuk udara, tetapi tidak mempunyai akan kebutuhan itu.

Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

Pola Perdagangan

Perdagangan Barang
Ditahun 1990 :  Nilai perdagangan dunia kira-kira AS$ 3,5 triliun, dengan 75% ekspor dunia dihasilkan oleh Negara industri dan 25% oleh negara berkembang.
ME (Eropa) menguasai 40%, AS & Kanada menguasai 18%, Jepang sekitar 9%
60% dari Ekspor ME (Eropa) dan 51% impornya terjadi di antara negara ME(Eropa) sendiri.
Bila ME dianggap sebuah Negara, mereka menguasai 16% ekspor dunia, atau sedikit dibawah AS (40% dari 40%)
20 negara didunia yang paling banyak dalam mengekspor dan mengimpor adalah sbb dengan pengecualian Korea dan Cina, semua adalah Negara berpenghasilan tinggi. Negara tsb adalah : Belanda, Belgia, Irlandia, Portugal, Spanyol, Eslandia, Austria, Norwegia, Yunani, Perancis, Italia, Swiss, Inggris, Denmark, Jepang, Swedia, Turki, Finlandia, Cekoslovakia & Hongaria.
Perdagangan Jasa
Mungkin sector pertumbuhan perdagangan dunia yang paling cepat adalah perdagangan dalam bidang jasa. Sayangnya statistic dn data mengenai perdagangan jasa tidak selengkap perdagangan barang. Banyak Negara (NSB) mengalami kerugian dalam menegakkan hak cipta internasional dan undang-undang paten hingga menyebabkan pemasukan negative dalam bidang jasa terhadap Negara yang menciptkan produk jasa seperti perangkat lunak dan alat hiburan video.

Aspek Dasar Dari Budaya

Para ahli anthropologi mempunyai kesamaan pendapat mengenai 3 karakteristik budaya :
-Budaya bukan pembawaan sejak lahir melainkan dipelajari
-Berbagai bentuk budaya saling berhubungan (kalau salah satu aspek budaya tersentuh, yan lain ikut terpengaruh)
-Dimiliki bersama oleh anggota kelompok dan menjadi pembatas antara kelompok yang berbeda
Karena budaya mempunyai pengaruh demikian penting pada tingkah laku pelanggan, akan bermanfaat untuk membahas secara garis besar asumsi utama yang menyangkut sifat budaya.

Pendekatan Analitis Faktor Budaya

Alasan mengapa factor budaya merupakan tantangan bagi pemasar global adalah bahwa semua ini tidak mudah terlihat. Budaya merupakan tingkah laku yang dipelajari, yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sulit bagi seseorang dari luar kalangan yang tidak berpengalaman atau tidak terlatih untuk memahaminya. Kecuali bila kita belajar cara untuk menyingkirkan  asumsi budaya kita, kita tidak akan sepenuhnya memahami arti dan pentingnya pernyataan maupun tingkah laku orang dari budaya yang berbeda, yang akan melakukan bisnis dengan kita.
Misalnya :
Bila anda berasal dari budaya yang mendorong tanggungjawab dan inisiatif, anda dapat salah mengerti dengan seorang klien atau atasan dari budaya yang menganjurkan agar orang tetap mengendalikan diri dalam semua kegiatannya. Atasan anda akan mengharapkan diberitahu secara rinci apa yang anda kerjakan ketika anda mungkin mengambil inisiatif dengan anggapan bahwa atasan anda akan menghargai kemauan anda untuk bertanggungjawab.
Untuk mengatasi kecadokan budaya, perlu untuk mengetahui bahwa ada perbedaan budaya dan hal itu dapat dipelajari dan disatukan dalam dasar pengalaman anda. Ada beberapa factor dasar yang akan mempercepat kemampuan anda untuk belajar mengenai budaya lain, yaitu :
Awal dari kebijaksanaan adalah menerima bahwa kita tidak akan pernah benar-benar memahami diri kita sendiri maupun orang lain  (manusia terlalu kompleks untuk “dipahami”). Seperti dikemukan oleh Carl Jung, : “Pada dasarnya salah pengertian itu tidak ada, salah pengertian  hanya ada dalam bidang yang kita anggap “mengerti”.
System persepsi kita amat terbatas. Kita nyaris tidak “melihat” apa-apa. System syaraf kita terorganisasi dengan prinsip umpan balik negatif (artinya : system syaraf kita bekerja demikian halus, sehingga system kendali kita hanya diaktifkan kalau ada sinyal masukan yang berbeda dari apa yang kita harapkan).
Kita menghabiskan sebagian besar energi untuk mengelola masukan persepsi
Kalau kita mengalami atau menangkap tingkah laku aneh, ada sesuatu di belakang tingkah laku ini (yaitu system budaya keyakinan dan nilai yang tidak kita pahami)
Bila kita ingin menjadi efektif dalam budaya asing, kita harus mencoba memahami keyakinan, motif dan nilai. Hal ini memerlukan sikap terbuka, sikap yang berada di atas budaya kita sendiri.

Negosiasi

Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal. Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerja sama dan kompetisi. Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu. Dan diakhiri dengan kesepakatan antara pihak yang bertentangan.

Produk Komsumsi

Yaitu produk yang digunakan oleh konsumen tingkat akhir, jadi konsumen membeli lalu digunakan langsung sehingga tidak dijual kembali. Secara umum produk yang sering di konsumsi masyarakat digolongkan menjadi tiga bagian diantaranya:
-Produk kebutuhan sehari-hari.
-Produk belanjaan.
-Produk khusus.

Produk Industri

Yaitu produk yang dibeli oleh produsen atau perusahaan, yang nantinya akan dijual kembali atau digunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi sehingga menghasilkan barang lain. Jadi intinya barang/produk industri digunakan untuk proses produksi, diantaranya yaitu:
-Materials and parts “bahan baku dan suku cadang”
-Capital items “barang modal”
-Supplies and services “perlengkapan dan layanan bisnis”

Hukum Internasional

Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional semakin kompleks pengertiannya. Hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.
Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau hukum antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa atau negara.

Organisasi Kawasan

Organisasi kawasan (OK) adalah organisasi internasional (OI) yang beranggotakan beberapa negara dan mencakup badan geopolitik yang operasinya tidak memandang batas negara-bangsa. Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti benua atau batas geopolitik seperti blok ekonomi. Organisasi kawasan didirikan untuk mendorong kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antarnegara atau antarlembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak akhir PDII serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar OK bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti PBB. Meski organisasi kawasan kadang disebut organisasi internasional, istilah organisasi kawasan dianggap lebih masuk akal karena menekankan cakupan keanggotaannya yang lebih terbatas.
Contoh-contoh OK adalah Uni Afrika (UA), Uni Eropa (UE), Komunitas Karibia (CARICOM), Liga Arab (AL), Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Asosiasi Kerja Sama Kawasan Asia Selatan (SAARC), dan [[Persatuan Bangsa-Bangsa Amerika Selatan (USAN).

Lisensi

Menurut Wilbur Cross Pengertian lisensi yaitu suatu kontrak yang menjelaskan bahwa satu pihak memastikan satu, dua, atau lebih suatu operasi dari pihak lainnya. Operasi tersebut bisa dalam bentuk manufaktur, servis ataupun penjualan.  Sedangkan pengertian lisensi menurut PH Collin merupakan suatu perjanjian untuk memberikan hak milik maupun hak istimewa kepada seseorang untuk melakukan produksi dan memanfaatkan sesuatu.
Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa Lisensi adalah pemberian izin ntuk melakukan produksi suatu produk atau jasa tertentu, yang mana produk atau jasa itu sebelumnya telah dipatenkan oleh yang menciptakannya pertama kali.  Hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian. Definisi lain, pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada pihak yang menerima lisensi untuk menggunakan barang atau jasa yang dilisensikan. Hal mengarah kepada penjualan atau izin memanfaatkan hak paten dan hak untuk menggunakan merek dagang.

Anti Trust

Hukum atau Undang-Undang "Antipakat" (antitrust) atau hukum/undang-undang persaingan, merupakan peraturan melawan kebiasaan dagang yang merendahkan persaingan atau dianggap tidak adil. Istilah antitrust diambil dari hukum Amerika Serikat yang awalnya dibuat untuk memerangi bisnis trust atau sekarang lebih umum dikenal sebagai kartel.  Anti Trust dibuat untuk melarang kegiatan monopoli. Isi dari Undang-Undang antitrust ini ada yang  berasal dari hukum Internasional dan hukum di Indonesia.

Sistem Keuangan Internasional

Sistem Keuangan Internasional adalah cabang ekonomi keuangan yang mempelajari keterkaitan dua negara atau lebih dari sisi moneter dan ekonomi makro. Keuangan internasional mempelajari dinamika sistem keuangan global, sistem moneter internasional, neraca pembayaran, nilai tukar, investasi asing langsung, dan hubungannya dengan perdagangan internasional. Keuangan internasional, kadang disebut keuangan multinasional yang menangani manajemen keuangan internasional. Investor dan perusahaan multinasional harus menilai dan mengelola risiko internasional seperti risiko politik dan risiko valuta asing, termasuk keterpaparan transaksi, keterpaparan ekonomi, dan keterpaparan penerjemahan

Implikasi Bisnis Akibat Fluktuasi Nilai Tukar.

Fluktuasi mata uang adalah hasil alami dari sistem nilai tukar mengambang yang merupakan norma bagi sebagian besar ekonomi utama. Nilai tukar satu mata uang dengan mata uang lainnya diperngaruhi oleh banyak faktor fundamental dan teknis.
Tingkat mata uang memiliki dampak langsung pada aspek ekonomi yaitu sebagai berikut:
-Perdagangan Barang Dagangan
Ini mengacu pada perdagangan internasional seperti ekspor atau impor. Secara umum, mata uang yang lebih lemah akan merangsang ekspor dan membuat impor lebih mahal sehingga bisa mengurangi defisit perdagangan suatu negara dari waktu ke waktu. Depresiasi mata uang domestik adalah alasan utama mengapa bisnis ekspor tetap kompetitif di pasar internasional.
Sebaliknya mata uang yang lebih kuat dapat mengurangi daya saing ekspor dan membuat impor lebih murah sehingga dapat menyebabkan defisit perdagangan semakin besar yang akhirnya melemahkan mata uang. Tapi sebelum ini terjadi, sektor industri yang sangat berorientasi ekspor dapat hancur oleh mata uang yang terlalu kuat.
-Arus Modal
Modal asing cenderung mengalir ke negara-negara yang memiliki pemerintahan kuat, ekonomi dinamis dan mata uang yang stabil. Suatu negara perlu memiliki mata uang yang relatif stabil untuk menarik modal asing. Jika tidak, maka prospek kerugian kurs yang ditimbulkan oleh depresiasi mata uang dapat menghalangi investor asing.
Arus modal dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) dan investasi portofolio asing. FDI adalah kondisi di mana investor asing mengambil saham di perusahaan yang ada atau membangun fasilitas baru di luar negeri. Sedangkan investasi portofolio asing adalah kondisi di mana investor asing berinvestasi di sekuritas luar negeri.