Welcome
guys! Balik lagi di blog gue, masih terus ngebahas Ilmu Budaya Dasar nih,
sekarang kita mau bahas yang sedih-sedih nih tapi jangan pada ikutan sedih ya
soalnya gaada badut nanti gaada yang hibur #lah wkwk udah gausah dihiraukan yuk
cus aja..
Pengertian Penderitaan
Penderitaan
bersasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sanskerta yang
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau
lahir batin.
Penderitaan
termasuk ralitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Contohnya bagi orang yang kelas menengah
kebawah jika terjadi kenaikan BBM pasti akan sangat mempengaruhi kehidupannya
karena pasti sembako juga harganya naik dan keinaikan itu dianggap sebagai
penderitaan. Sedangkan bagi orang yang kelas menengah keatas mereka biasa saja
karna mereka sudah berkecukupan kehidupannya. Bisa juga sesuatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
akan dialami semua orang, hal itu merupakan resiko hidup. Tuhan memberikan
kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan
atau kesedihan yang kadang-adang bermakna agar manusia sadar untuk tidak
berpaling dari-Nya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau
wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap kepada
peringatan yang diberikan-Nya?. Tanda atau wangsit dapat berupa mimpi sebagai
permunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui
menbaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religious
Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan makhluk
ciptaannya yang lain, tetapi mampukan manusia mengendalikan diri untuk tidak melupakannya? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan
cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepada Tuhan, dan bersikap
pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan untuk dirinya. Kepasrahan karena yakin
bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat
manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan itulah
akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan
berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur
bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Berbagai
kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyak macam kasus penderitaan
sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi
penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah
diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkan. Sedangkan penderitaan
psikis, penyembuhan terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikis yang dihadapinya. Sekali lagi semuanya merupakan “resiko”
karena seseorang mau hidup. Sehingga enak atau tidak, bahagia atau sengsara,
merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.
Siksaan
Siksaan
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah
penderitaan.
Siksaan
yang sifatnya psikis misalnya, kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
1. Kebimbangan dialami
seseorang apabila suatu saat tidak bisa menentukan pilihan yang akan dipilih.
2. Kesepian dialami
seseorang ketika merasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia
dalam lingkungan yang ramai.
3. Ketakutan merupakan
bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Banyak sebab
yang membuat seseorang ketakutan, seperti:
a) Claustrophobia
dan Agoraphobia
Claustrophobia yaitu rasa
takut akan ruangan tertutup. Agoraphobia yaitu rasa takut akan tempat terbuka.
b) Gamang,
merupakan ketakutan bila seseorang ditempat yang tinggi.
c) Kegelapan,
ketakutan seseorang jika berada ditempat gelap.
d) Kesakitan,
yaitu merasa ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
e) Kegagalan,
ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa yang akan dijalankan
mengalami kegagalan.
Kekalutan Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi disebut kekalutan mental.
Gejala-gejala
permulaan seseorng mengalami kekalutan mental:
1. Tampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada
lambung.
2. Tampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah.
Tahap
– tahap gangguan kejiwaan :
1. Gangguan
kejiwaan tampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohani.
2. Usaha
mempertahankan diri dengan cara negatif yaitu mundur atau lari bukannya
menghadapi masalah dan segera menyelesaikannya.
3. Kekalutan
mental merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental, antara lain:
1. Kepribadian yang lemah,
akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya,
perbedaan antara yang bersangkutan dengan apa yang ada di masyarakat.
3. Cara pematangan batin,
salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses-proses
kekalutan mental yang dialami mendorong kearah:
1.Positif :
trauma yang dialami ditasi secara baik sebagai usaha untuk tetap survive dalam
hidup.
2.Negatif :
trauma yang dialami diperlarutkan atau diperuntukan, sehingga yang bersangkutan
menjadi frustasi.
Penderita
kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan :
1. Kota besar
yang banyak memberi tantangan hidup yang berat.
2. Anak-anak muda usia
yang tidak berhasil mencapai apa yang dikehendaki atau diidamkan.
3. Wanita umumnya
lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya ke hati atau perasaan, tetapi
sulit mengeluarkan perasaannya.
4. Orang yang tidak beragama
tidak memiliki keyakinan sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya,
sehingga mudah mengalami penderitaan.
5. Orang yang mengejar materi
adalah kaum matrealis dan mengabaikan masalah spiritual.
Penderitaan dan
Sebabnya
Apabila
dikelompokan secara sederhana bedasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan dibagi sbb:
1. Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia.
Contohnya adalah,
pembantu rumah tangga yang diperkosa oleh mejikannya, sudah pantas jika
majikannya diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan supaya perbuatannya
dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan. Sedangkan pembantu yang
diperkosa dipulihkan.
2. Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan/azab Tuhan.
Contohnya adalah,
seorang anak lelaki yang sejak lahir buta diasuh dengan tabah oleh orang
tuanya. Ia disekolahkan dan kecerdasannya luar biasa. Walaupun tidak dapat
melihat dengan mata, hatinya tetap terang. Karena kecerdasannya Ia mendapat
pendidikan sampai universitas, dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di
Universitas DSarbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.Thaha Husen, Guru besar
Universitas di Kairo, Mesir.
Pengaruh Penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa positif atau negatif. Apabila
sikap negatif dan positif dikomunikasikan secara baik akan bisa menimbulkan
perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan
keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan
keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatak harus disingkirkan.
Contoh Penderitaan adalah seorang anak laki-laki dari keluarga tidak mampu berumur 7 tahun yang harusnya bisa menikmati bangku sekolah harus menghapus keinginannya untuk sekolah karena harus bekerja untuk membantu ibunya memenuhi kebutuhan hidup, karena sang ayah telah meninggal. Tetapi dia tidak putus asa dalam menjalani hidupnya, dia menjadikan kondisinya sebagai semangat untuk mencari nafkah karena hal itu membahagiakan hatinya karena dapat membantu ibunya.
Sumber : E-Book Tingkat 1 Universitas Gunadarma. ilmu budaya dasar. Widyo Nugroho.
Contoh Penderitaan adalah seorang anak laki-laki dari keluarga tidak mampu berumur 7 tahun yang harusnya bisa menikmati bangku sekolah harus menghapus keinginannya untuk sekolah karena harus bekerja untuk membantu ibunya memenuhi kebutuhan hidup, karena sang ayah telah meninggal. Tetapi dia tidak putus asa dalam menjalani hidupnya, dia menjadikan kondisinya sebagai semangat untuk mencari nafkah karena hal itu membahagiakan hatinya karena dapat membantu ibunya.
Sumber : E-Book Tingkat 1 Universitas Gunadarma. ilmu budaya dasar. Widyo Nugroho.
http://blogirma28.blogspot.co.id (image)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar