Alohaaa!! Sekarang kita bakalan bahas materi
Ilmu Budaya Dasar yang judulnya Manusia dan Cinta Kasih. Ini salah satu materi
yang gue suka karna membahas tentang cinta yuhuu.. karna cinta itu bawa
perasaan dan gue seneng sama yang bikin bikin baper #lah yaudah yuk langsung
aja.. enjoy guys!
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang, ataupun rasa
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian
arti cita dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa
cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir
bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih
mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan
kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam
kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan,
pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat
dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikianlah pula cinta adalah pengikat yang
kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan
Ikhlas, mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam bukunya seni mencinta Erich
Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima.
Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling
penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi.
Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung
jawab, perhatian dan pengenalan.
1. Pengasuhan : contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu
pada anaknya, bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya
sepenuh hati.
2. Tanggung Jawab : adalah sesuatu tindakan yang sama sekali
suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan
penyelenggaraan atas hubungan fisik.
3. Perhatian : berarti memperhatikan bahwa pribadi lain
itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya.
4. Pengenalan : merupakan keinginan untuk mengetahui
rahasia manusia .
Dengan 4 unsur tersebut, suatu cinta dapat
dibina secara lebih baik.
Pengertian cinta juga dikemukakan oleh Dr
Sarlito W.Sarwono. dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu
keterikatan, keintiman, dan kemesraan.
1. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritasuntuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan
dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh
untuk dia.
2. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah
laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan : sayang dan sebagainya. Makan minum dari
satu piring cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, tidak menyimpan
rahasia dan lain-lain.
3. Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa
kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Selanjutnya Dr.Sarlito mengungkapkan, bahwa tidak semua unsur cinta itu sama
kuatnya. Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman
atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat
kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin
atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau
keintiman. Misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan
keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih
lebih setia kepada hal-hal lain dari pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan
yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya kurang.
Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis-garis unsur
cintanya tidak membuat segitiga sama sisi. Lebih berat lagi bila salah satu
unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga, cinta yang
demikian itu tidak sempurna dan bisa disebut bukan cinta.
Didalam kitab suci Al-Qur’an ditemukan
fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3
tingkatan : tinggi, menengah dan rendah.
1. Cinta
tingkat tinggi adalah
cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah.
2. Cinta
tingkat menengah adalah
cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri, suami dan kerabat.
3. Cinta
tingkat rendah adalah
cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat
tinggal.
Secara
sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih
sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal /
Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan
dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan
akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan
keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
Kasih Sayang
Kasih Sayang
Kasih sayang sangat dibutuhkan oleh manusia
dalam kehidupan, karena kodratnya manusia membutuhkan kasih sayang dari orang
lain untuk menganggap dirinya disayangi supaya seseorang itu kelak menjadi
orang yang baik dan selalu berbuat kebaikan karena dalam menjalani hidupnya
selalu memikirkan orang yang menyayanginya. Mendidik anak juga harus disertai kasih sayang, supaya anak tumbuh menjadi orang baik sekaligus penyayang. Pemberian Cinta kasih orang tua kepada anak dibedakan menjadi:
- Orang tua bersifat
aktif, anak bersifat pasif
- Orang tua bersifat pasif, anak bersifat aktif
- Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif
- Orang tua bersifat aktif, anak bersifat aktif
Cinta Menurut Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan
diri dalam berbagai bentuk. Kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang
mencintai orang lain, kadang mencintai hartanya, kadang mencintai Allah dan
Rasulnya.
1. Cinta
diri
Cinta diri erat kaitannya
dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi,
dan mengaktualisasi diri. Manusia juga mencintai segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan pada dirinya sendiri dan membenci segala sesuatu yang
menghalangi untuk hidup, berkembang, dan mengaktualisasikan diri. Manusia juga
membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan bahaya.
Namun lebih baik cinta diri sendiri tidak terlalu berlebih lebihan dan melewati
batas. Sebaiknya cinta pada diri sendiri diimbangi dengan cinta pada orang lain
dan cinta berbuat kebaikan kepada sesama.
2. Cinta
kepada sesama manusia
Supaya manusia bisa
hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, manusia
harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Baiknya juga
menyeimbangkan cintanya dengan kasih dan sayang pada orang lain.
3. Cinta
seksual
Cinta erat kaitannya
dengan dorongan seksual. Sebab seksual itulah yang bkerja dalam mempererat
kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami istri. Seksual adalah
faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual melakukan
suatu fungsi yang sangat penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan
jenis. Melalui dorongan seksual itulah alasan terbentuknya keluarga. Seksual
merupakan emosi alamiah pada diri manusia yang tidak dapat dipungkiri atau
ditentang. Yang diajarkan Islam hanya bagaimana mengendalikan dan menguasai
cinta seksual ini melalui cara yang sah yaitu perkawinan.
4. Cinta
kebapakan
Ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti
dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam
cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan
kegembiraan, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi
kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenang setelah dia
meninggal dunia.
5. Cinta
kepada ALLAH
Puncaknya cinta manusia
yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan
kerinduan kepada-Nya. Semua tindakan dan tingkah laku manusia ditujukan kepada
Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.
6. Cinta
kepada Rasul
Cinta kepada rasul
menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul
merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,
maupun berbagai sikap baik lainnya.
Contoh cinta kasih :
Cinta dan kasih sayang seorang ibu kepada
anaknya yang tiada batasnya. Seperti lagu yang terkenal syairnya “kasih ibu
kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali,
bagai sang surya menyinari dunia”
Sumber : E-Book Tingkat 1 Universitas Gunadarma. Ilmu Budaya Dasar.
http://emaksuper.com (image)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar