Hai
hai sekarang gue mau bahas materi Harapan nih.. hayoo siapa disini yang suka
berharap?pastinya semua manusia pernah berharap dan punya harapan, tapi jangan
berharap terlalu banyak ya takutnya nanti malah sakit hati kalo ternyata di
PHPin HEHE yaudah yuk langsung baca aja..
A.Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu
menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan.
Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan
kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing.
Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan
untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang
akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk
merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan
berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan,
baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh –
sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
B.Sebab manusia memiliki Harapan
Menurut kodratnya
manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung
disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu
manusiapun yang luput dari pergaulan
hidup. Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik/jasmani maupun mental! spiritualnya. Ada dua
hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain.
yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1.Dorongan kodrat
Kodrat ialah keadaan atau
pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.Misalnya
menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai
keturunan dan scbagainya. Setiap manusia mempunyai
kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan
manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, bergembira dan sebagainya. Seperti halnya
orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka
ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa
terbahak-bahak. Apabila penonton tidak
tertawa, harapan kedua belah pihak gagal,
justru sedihlah mereka.
Kodrat juga
terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan,
karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang
biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat
binatang. walau bagaimanapun juga besar
sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua
mahluk itu, ialah bahwa manusia
memiliki budi dan kehendak, Budi
ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak
dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus
mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan
budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan
mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat
memilih.
Dalam diri manusia
masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat
pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
berrnasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan
kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
2.Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai
bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup
itu pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Kebutuhan jasmaniah misalnya : makan, minum.
pakaian, rumah. (sandang, pangan. dan papan). ketenangan,
hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi
semua kebutuhan itu manusia bekerja sama
dengan manusia lain. Hal ini disebabkan.
kemampuan manusia sangat terbatas, baik
kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan
berpikirnya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow
sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety)
c) hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai (beloving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
C.Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya.
Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang
sering kita dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia
berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita
harus percaya kepada pemerintah kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai
itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran
Dengan contoh berbagai kalimat yang
sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita,
bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang
dimiliki seseorang. bukan karena merupakan hasil penyelidikan
sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang
didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat
dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya. melainkan orang yang
memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari
orang lain atas kewibawaann yaitu disebut kepercayaan. Makin besar
kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar
kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran
yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau
tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang
melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling
besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr
agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib
menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah
keyakinan masing-masing.
D.Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi
manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi
hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan
manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dan kebenaran.Manusia
sadar, bahwa ketidakbenaran dalam bertindak , berucap maupun bertindak dapat
mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti peribahasa yang mengatakan,
“sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”, karena itu, wajadah
kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan kedukaan.
Dalam agama Budha ada
ajaran yang dinamakan “jalan utama delapan ruang”. Yang
isinya, agar setiap pemeluknya memiliki pandangan yang benar,
perbuatan yang benar, mata percaharian yang
benar, permatian yang benar, dan konsentrasi yang
benar.
Tujuan ajaran itu agar
pemeluknya tidak mengalami duka, kegelisahan,dan ketidakpastian. Ajaran
kebenaran itu juga kita temui dalam agama-agama lain.
Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan kunci
kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia
selalu berusaha mencari mempertahankan, mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun
Suriasumantri dalam bukunya “filsafat IImu, sebuah
pengantar Populer ada tiga teori kebenaran
sebagai berikut :
1) Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pemyataan dianggap benar
bila pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan
pemyataan-pemyataan sebelumnya yang
dianggap benar. Contoh : setiap manusia akan
mati. Paul Manusia. Paul akan mati
2) Teori korespondensi
Suatu teori yang
menjalankan bahwa suatu pemyataan benar bila
materi pengetahuan yang dikandung pemyataan itu
berkorenponden(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut. Contoh : Jakarta itu ibukota republik Indonesia
3) Teori pragrnatis
Kebenaran suatu pemyataan
diukur dengan kriteria apakah pemyataan tersebut
bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Dalam berbagai jenis
kebenaran tersebut yang selalu diusahakan
dan dijaga ialah kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap,
berupaya, dan berpendapat, Sebab ketidakbenaran dalam hal-hal
itu akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan
nama baiknya, sehingga orang tidak
mempercayainya lagi.
5.BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah
kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat
dibedakan atas :
1.Kepercayaan pada
diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu
ditanarnkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada
hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri,
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan
yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.Kepercayaan
kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat
berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan
kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang
sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi
orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu
harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat
janji kepada orang lain.
3.Kepercayaan kepada
pemerintah
Berdasarkan pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah laku
karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung
memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik
kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban
kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai
kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis mengatakanbahwa kedaulatan
adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat
itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai
seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam
masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada,
kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter.
satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak
mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau
pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena
Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna itu wajarlah kalau manusia sebagai warga
negara percaya kepada negara/pemerintah.
4.Kepercayaan kepada
Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa
itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi
diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan
kebenaran. Kepercayaanitu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan rasa manusia dcngan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong
umatnya, apabila umat itu tidak mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab
tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika
manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus
percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan
atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta
seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan
pemujaan kcpada zat tersebut.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk
meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu
bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan
lingkungan. Usaha itu antara lain :
a) meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan
meningkatkan ibadah
b) meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat
c) meningkatkan kecintaan kita
kepada sesama manusia dengan jalan
suka menolong. dermawan, dan sebagainya
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang
berlebihan
e) menekan perasaan negatif
seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
Sumber :
-E-Book Universitas Gunadarma Tingkat 1. Ilmu Budaya Dasar
-http://bloggercoeg.blogspot.co.id (Image)
-https://roziauliaalam.wordpress.com (image)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar